Sabtu, 23 April 2011

Di dalam keterbatasanku

Di dalam keterbatasanku, aku bertanya kepada Tuhan...

Mengapa ada kepedihan di dunia ini...
Bagaimana caraMu memilih siapa yang akan menderita karena sakit dan siapa yang akan berkabung?
Apakah Kau memilihnya dengan random atau dengan rumus?

Saat melakukan riset, aku memilih berdasarkan penghitungan.
Setelah diketahui jumlah sampel yang menjadi target,aku memilihnya secara random atau berdasarkan kriteria2 khusus untuk memembatasi sampelnya.

Terkadang aku memikirkan bahwa Tuhan memilih seseorang yang harus mengalami ini dan itu secara random. Ia mengocok gulungan kertas dan keluarlah nama seseorang yang harus mengalami hal yang menyedihkan.
Atau Tuhan menutup mata dan menunjuk secara random nama2 yang ada di hadapannya.

Akhir2 ini ada beberapa orang yang aku kenal kehilangan orang yang dikasihinya, mengalami penderitaan yang luar biasa (menurutku), atau mengalami hal yang belum pernah aku alami,yaitu kematian.

Dengan pertanyaan2 yang masih ada dibenakku, Tuhan membawa aku memahami kasihNya.

Manusia memang memiliki natur berdosa. Tidak perlu mengajari seorang anak berbohong, ia sudah bisa berbohong. Tak perlu mengajari seorang anak membenci, ia sudah bisa membenci orang2 yang menurutnya patut dibenci. Lingkungan yang ada disekitar anak tersebut membawanya untuk memiliki kecendrungan untuk berbuat dosa.

Tuhan tahu akibat dosa adalah maut dan manusia tak mampu masuk ke surga dengan naturnya yang berdosa, oleh karena itu Ia mengirimkan AnakNya sebagai pendamaian, sehingga manusia yang berdosa mendapat anugerah keselamatan.

Setelah membaca kisah penangkapan dan penyaliban Yesus, saya sadar tidak ada manusia di duania ini yang lebih menderita dibandingkan Yesus.

Ia dikhianati, sendirian menghadapi petinggi2 romawi, dicambuk, diludahi, diberikan mahkota duri, dipukul, ditinggal oleh murid-Nya...adakah orang yang mengalami penghinaan jauh melelebihi yang Ia alami? Adakah orang yang mengalami penderitaan jauh dari yang Ia alami? Bahkan kitab suci menuliskan bahwa mukaNya sudah tidak dikenali lagi.

Mengetahui bahwa Tuhanku sendiri merasakan penderitaan didunia ini membuatku terhibur.
Ia mengatakan bahwa "Di dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh 16:33)

Seketika aku tidak lagi bertanya-tanya mengenai penderitaan di dunia ini.

Aku sadar dan percaya bahwa Tuhan, di dalam kemahakuasaanNya telah menetapkan hal-hal yang terbaik bagi setiap anak manusia.
Bahwa Ia merindukan setiap orang mendapatkan kebahagiaan dengan mendapatkan keselamatan yang kekal.

Di dalam keterbatasanku, aku berhenti bertanya akan hal-hal yang diluar kekuasaanku dan mempercayakan segala sesuatu kepadaNya, Sang Penjamin Hidupku._

Jumat, 22 April 2011

my reflection

In this quiet night, when there was heavy rain outside, I take a little time to think about my life
It has been almost a quarter century that God, in His authority, gives me chance to life in this beautiful world.
As time goes by, I've been changed consciously and unconsciously
Many times I hurt people I love and even God

I realize that In my deepest sadness or happiness, one thing never change that God is always by my side, even there was time I didn't realize His presence.

I sometimes wish that nothing in my life would be changed or gone, for I feel that I have got what I need, but God gave me different reality. Some people came and went, some things came and lost, without nothing I could do.

I felt that this life was unfair. I didn't know what next would be happened, whether it is good or bad for my life.
Then God reminds me that there is still a rainbow after heavy rain.

In this good friday, I look at myself.
How many times in life I gave complain about things happened
How many times in life I got angry for something I didn't get
How many times in life I didn't do my best just because I lost my vision
How many times in life I made other people down

With all that things I've done, I am not proper to get God's gift in Calvary
Then, His word comfort me

"He was pierced for our transgressions, he was crushed for our iniquities; the punishment that brought us peace was upon him,and by his wounds we are healed" (Yes 53:5)

Then He said:

"In this world you will have trouble. But take heart! I have overcome the world"

A promising promised is given by He, who was crucified and died, but then rose again.

Rabu, 13 April 2011

Gadis kecil yang cantik

Masih terlintas di bayanganku sosok gadis kecil itu.

Umurnya sepuluh tahun.
Sama seperti anak kecil pada umumnya, suka bermain dan pada awalnya tertutup dengan orang asing.

Kami bertemu di rumah sakit saat aku sedang praktek. Dia datang dari Kalimantan. Anak itu putih, cantik, dan pendiam.

Dia sedang menunggu giliran untuk operasi penutupan stoma (kolostomi).

Bisakah kita bayangkan hidup bertahun-tahun dengan lubang yang ada di perut? dan di lubang itulah keluar seluruh kotoran yang pada manusia normal dikeluarkan lewat anus...

Oleh karena keadaannya itu, dia menjadi gadis kecil yang pendiam dan pemalu.
Betapa kita tidak malu bila orang-orang merasa tidak nyaman didekatmu hanya karena kamu bau? Kita saja mungkin akan merasakan malu dan tidak berusaha menghindar dari orang banyak, apalagi dia anak kecil yang baru berusia sekitar sepuluh tahun...

Aku memang tak mampu memberikan apa yang dia impikan, usus yang normal....
Namun aku berusaha untuk berbagi keceriaan selama masa dia menunggu jadwal operasi...

Aku bersyukur Tuhan mengirimkan malaikat kecil yang mengingatkanku untuk bersyukur dengan apa adanya aku sekarang ini...

Aku ingin menjadi....

Aku ingin menjadi seperti burung yang bisa terbang ke tempat mana pun yang dia suka

Aku ingin menjadi seperti pohon yang dapat memberikan tempat perteduhan bagi orang yang membutuhkan

Aku ingin menjadi seperti lilin yang menjadi penunjuk jalan bagi orang yang sedang dirundung kesedihan

Aku ingin...
Aku ingin...
Aku ingin...

Namun seiring berjalannya waktu,

Aku tidak menjadi burung, namun aku bisa pergi ke tempat manapun yang aku suka

Aku tidak menjadi pohon, namun orang-orang datang kepadaku untuk mencari keteduhan

Aku tidak menjadi lilin, namun aku bisa menjadi penunjuk jalan bagi orang yang membutuhkan


Hidup tidak selamanya seperti yang aku inginkan, namun Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan sangat sempurna untuk kebaikanku...

Ya, Dia memang sangat baik....