Sabtu, 07 April 2012

Crocodile tears (Pity vs Compassion)

I found in the bible that there were two times when Jesus was crying.

First, in John 11:33, when Lazarus died
Second, in Luke 19: 41, when he saw Yerusalem

Crying is one of natural emotion of human being, Jesus did it too.
For me, when i was crying, i could express all my feeling, and it made me more relax then.

In Easter time, some christian do crying, so do I. Watching video or film about the sufferings of Jesus make tears drop from many eyes. And it happen from years to years.

But now, I find that crying in Easter is not more than a drama made by human. People are crying just because watching touching story, and then they will forget what they are crying for. Crocodile tears... Ironic!

This year, when Easter come, I try not to make some crying, because I thought that Jesus doesn't need my pity. Instead of doing visible crying, I do invisible crying.

I am not judging, I am just realizing that I have been a hypocrite for several years to Jesus and I hope it won't happen to anybody.

So many years in Easter I had a pity to Jesus when I watched His video or film, then after that, just like crocodile tears, I forgot what I was crying for, I did again, something that could made Him sad, or even crying.

Jesus has compassion, not pity. That's why he has been crucified.

I got source that shows the differences of pity and compassion:
http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_compassion_and_pity

"Pity is when you feel sorry for someone, but it doesn't come from your heart. Pity doesn't help anyone but compassion does. You will notice in the Gospels that "Jesus was moved with compassion for the multitudes" is mentioned several times. He saw their spiritual state and felt compassion for them, to help with their needs. You can feel pity for someone all day long, but when you feel compassion and empathy for someone you will be moved to action to help them in some way, hopefully"

I am not saying that crying is not allowed, just want to remind not to do crocodile tears, just like I did before.

Have a memorable Easter this year!
God bless you.

Jumat, 06 April 2012

Si Sanguinis dan Kokok Ayam

Pada masa Paskah, saya selalu teringat akan kisah Petrus, murid yang menyangkal Yesus tiga kali. Saat sekolah minggu, cerita tersebut terkesan sangat biasa sekali, Yesus memperingatkan Petrus, ayam berkokok, dan Petrus telah menangkal Yesus tiga kali. That's all. Tidak berarti apa2.

Kisah Petrus ini menjadi sangat berkesan saat pertama kali saya ber-KTB dengan rekan-rekan komisi remaja di gereja. Ada beberapa hal yang saya dapat dari kisah Petrus tersebut.

Berbicara mengenai murid-murid Yesus, pastinya nama Petrus tidak akan terlupakan. Mungkin hal tersebut karena nama Petrus disebutkan lebih banyak dibandingkan dengan murid-murid yang lain, selain itu karena kisah penyangkalan juga. Kalau ditelusuri dalam kitab injil Matius-Yohanes, Petrus terlihat banyak tampil dan berbicara. Petrus termasuk dalam murid-murid Yesus yang pertama dipanggil, selain Yohanes dan Andreas.

Kenapa Petrus termasuk sanguinis? Karena beberapa sifat Petrus menunjukannya,seperti spontan, meluap-luap, berpikir pendek,berani tampil, optimis. Beberapa peristiwa yang memperlihatkan sifatnya antara lain saat dia berjalan diatas air (Matius 14:22-33). Pada saat murid yang lain takut dan berteriak-teriak, Petrus berseru, "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan diatas air." Yesus mengajak dia, namun setelah dia rasakan tiupan angin, imannya mulai goyah, takut, dan mulai tenggelam. Mulanya antusias dan optimis, namun berakhir dengan kekhawatiran. Saya yakin kepercayaan Petrus terbangun dari kualitas hubungannya dengan Tuhan, sehingga ia yakin bahwa Yesus sanggup menolongnya berjalan diatas air. Atau itu hanya keinginan Petrus untuk mengetes kemahakuasaan Tuhan. Setelah peristiwa ini, setidaknya terlihat peningkatan iman Petrus. Pada pasal 16, Petrus yang mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Alah yang hidup.

Kesempatan yang lain terlihat pada saat ada orang yang menjamah jubah Yesus, Petrus yang tampil bertbicara (Lukas 8:5). Yesus juga membawa Petrus bersama dengan Yohanes dan Yakobus saat Ia bertemu Elia dan Musa (Lukas 9:28-36). Dan dalam peristiwa tersebut pun Petrus lagi-lagi mengatakan sesuatu dengan spontan, yaitu ingin mendirikan kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia.

Pada saat malam Perjamuan Terakhir, Petrus mengatakan hal dengan sangat menggebu-gebu, "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" (Lukas 22:33).

Kalau dilihat dari kata-kata dan tindakan Petrus, sepertinya akan mustahil bagi dia untuk menyangkal Yesus. Dia tidak pernah mengikuti pendidkan formal, latar belakangnya hanya seorang nelayan, tapi tindakan dan perkataannya menunjukkan kesetiaan dan sikapnya yang sungguh-sungguh untuk melayani Yesus. Saya yakin dia belajar setiap perkataan Ysus dengan sangat baik dan menekuninya. Sulit mungkin untuk seorang nelayan belajar mengenai taurat di zaman Yesus, namun Petrus mau melakukannya dengan baik.

Awal yang baik tidak menjadi penentu akan akhir yang baik pula. Kesetiaan dan kesungguhan Petrus ternoda dengan peristiwa penyangkalannya. Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran Petrus saat itu, namun bila saya diposisinya, mungkin saya akan melakukan hal yang sama. Mengagumi seorang Raja yang kekuasaannya tidak diragukan lagi, percaya akan perkataan Sang Raja bahwa ia akan membangun kerajaan yang baru, namun hal tersebut sepertinya kurang untuk menjadi alasan saya akan mempertahankan Dia ketika saya sadar bahwa nyawa saya sendiri terancam. Mungkin itu yang dipikirkan Petrus. Kerajaan versi dia mungkin berbeda dengan versi Yesus. Bila Yesus ditangkap, murid-muridnya pun bisa saja ditangkap dan dibunuh. Petrus menjadi semakin takut. Ia takut mati.

Kokok ayam pun mengingatkan dia akan perkataan Yesus dan dia akhirnya sadar bahwa selama ini dia tidak sungguh-sungguh mengasihi Yesus. Batinnya pun tersiksa. Namun penyesalannya tidak mampu melebihi rasa takutnya, karena saat Yesus membawa salib samapai mati di Golgota pun Petrus tidak tampil. Apakah penyesalan dia sangat mendalam atau dia sangat takut ditangkap?

Saat hari ketiga, nampaknya Petrus masih mengingat perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit. Maria magdalena mengajaknya melihat kubur Yesus yang kosong, namun hal tersebut malah membuatnya semakin bingung. Yesus sudah bangkit atau mayatnya dicuri?

Melihat kenyataan kubur Yesus kosong belum membuat iman Petrus bangkit lagi, dalam Yohanes 21 malah terlihat ia kembali kekehidupannya yang lama, menjadi seorang penjala ikan. Mungkin ia sudah tidak mau lagi menekuni pekerjaannya sebagai penjala manusia karena merasa tidak layak atau masih takut.

Saat orang mengatakan bahwa Yesus hadir, sisi sanguinis Petrus muncul lagi. Tanpa pikir panjang, ia memakai baju kemudian berenang mnekati Yesus, padahal jaraknya tidak jauh.

Petrus senang Yesus datang padanya. Ia bangkit! Ia mau menemui saya! Seseorang yang sangat berdosa ini. Saya kira disinilah titik balik kebangkitan Petrus, yaitu saat ia ditanyakan tiga pertanyaan yang sama oleh Yesus.

Kalau dari sumber: http://www.truthortradition.com/bahasa/modules.php?name=News&file=article&sid=30, pertanyaannya kira-kira begini:

Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (agape) Aku lebih dari ini [ikan?]
Petrus: Ya, Tuhan; Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau .... mengasihi (agape) Aku?
Petrus: Ya, Tuhan, Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.
Yesus: Simon ... apakah engkau mengasihi (phileo) Aku?
Petrus: [Menangis] ”Tuhan ... Engkau tahu saya mengasihi (phileo) Engkau.”

Ketika Yesus menanyakan hal tersebut, saya pun merasa ditanya oleh Yesus. Tiga pertanyaan itu pun membuat saya menangis. Apakah aku sanggup mengasihi Dia lebih dari apapun?

Dari pertanyaan tersebut, saya sadar bahwa Yesus menerima Petrus, walaupun dengan keadaan bahwa dia tidak sanggup mengasihi Yesus secara agape (kasih terbesar). Petrus sekarang sadar bahwa dia hanya mampu mengasihi Yesus secara phileo. Dan hal yang luar biasanya adalah, respon Yesus ditiap pertanyaan adalah sama, Gembalakanlah domba-dombaku. Pastinya Yesus sadar, orang yang dulunya sangat berapi-api untuk membelanya tidak mampu mengasihi Dia dengan cara Dia mengasihinya, namun Dia tetap mau menerima Petrus dengan keadaannya sekarang.

Hal ini pun yang membuat saya merasa sedih, sama ketika Yesus bertanya kepada Petrus, saya pun tidak mampu memberikan kasih yang sama seperti yang Dia berikan untuk saya, namun saya bersyukur bahwa Dia mau menerima saya apa adanya.

Yesus yang memiliki inisiatif untuk datang memulihkan Petrus, Ia pun yang memiliki inisatif datang untuk memulihkan anda dan saya, bagaimana pun keadaan kita. Dia tahu bahwa kita tak sanggup memberikan sama seperti yang Dia berikan, namun Dia dengan kasih-Nya tetap menerima, dan kini Ia pun memberikan tugas yang sama kepada kita...

"Gembalakanlah domba-domba-Ku"

Selamat memaknai Paskah!
Tuhan memberkati.

Kamis, 05 April 2012

All 'bout love

APAKAH CINTA ITU ?

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.

Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita
Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai,
kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Perlu kau ketahui bahwa
Bunga tidak mekar dalam waktu semalam,
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari,
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama,
Dan penantian kita tidaklah sia-sia.

Walaupun menunggu membutuhkan banya hal - iman, keberanian, dan
pengharapan
penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu,
karena alasan yang penting.





CINTA yang AGUNG

Adalah ketika kamu manitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya...
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan
setia...

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum
sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu"

Apabila cinta tidak berhasil ...BEBASKAN dirimu ...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI
...

Ingatlah ...
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya ..
tapi..
ketika cinta itu mati ...kamu tidak perlu MATI bersamanya ...

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang ...
MELAINKAN mereka yang tetap berdiri tegap ketika mereka jatuh ...
Entah bagaimana ...dalam perjalanan kehidupan ,
kamu belajar tentang dirimu sendiri ...
dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya terjadi ...

HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kamu
buat .

TEMAN SEJATI ...
mengerti ketika kamu berkata "Aku lupa"
Menunggu selamanya ketika kamu berkata "Tunggu Sebentar"
Tetap tinggal ketika kamu berkata "Tinggalkan aku sendiri"
Membuka pintu meskipun kamu BELUM mengetuk...

MENCINTAI ...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan ... melainkan bagaimana kamu
MEMAAFKAN...
BUKAN bagaimana kamu mendengarkan ... melainkan bagaimana kamu MENGERTI
BUKAN apa yang kamu lihat ... melainkan apa yang kamu RASAKAN ...
BUKAN bagaimana kamu melepaskan ... melainkan bagaimana kamu BERTAHAN

Lebih berbahaya mencucurkan airmata dalam hati ...
dibandingkan menangis tersedu-sedu ...
Air mata yang keluar dapat dihapus ...
sementara airmata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan
pernah
hilang ...
Dalam urusan cinta , kita SANGAT JARANG menang ...

Tapi ketika cinta itu TULUS ... meskipun kalah,
kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia ...
dapat mencintai seseorang ...
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
apabila
kita melepaskannya .

Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang , jangan lepaskan dia ...
Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar-benar mencintai
MELAINKAN ... BERJUANGlah demi cintamu .
Itulah CINTA SEJATI .

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama
'yang
tersedia'

Kadang kala , orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti
hatimu dan kadang kala , teman yang menangis bersamamu adalah cinta yang
tidak kamu sadari...



sumber: unknown