Menangislah bila memang harus menangis
Janganlah simpan kepedihan yang ada di hatimu
Bukankah ada air mata untuk dikeluarkan?
Keluarkanlah sampai kau merasa tak ada lagi yang bisa kau keluarkan
Bukankah menangis itu mengartikan kebahagiaan?
Bayi yang lahir menangis, dan orang-orang di sekitarnya merasa bahagia
Namun kau berkata: TIDAK!!!
Dia menangis karena memang direncanakan
Dia tidak akan keluar tanpa adanya kesepakatan antara dua orang manusia
Tapi aku.... Tidak pernah aku merencanakan hal-hal yang menyakitkan di dalam hidupku...
Menangis tidak akan pernah menyelesaikan segala sesuatu
Itu hanyalah luapan amarah dari orang yang lemah yang tak mampu melawan keadaan yang menghampirinya
Aku memang pernah menangis, tapi tidak akan kulakukan lagi
Baiklah, aku menghargai ketegaranmu
Namun satu hal yang ingin aku ingatkan,
Jangan pernah menyakiti dirimu ataupun orang lain yang mengasihimu!
Karena sesungguhnya kesenangan diri hanyalah kau rasakan sesaat
Setelah itu ia pun sirna bersama berjalannya waktu
Dan kau pun akan merasakan kepedihan lagi...
Bahkan mungkin lebih dari yang pernah kau rasakan
Lalu, menurutmu apakah dengan menangis aku bisa terlepas dengan semua ini?
Aku adalah aku, yang bebas menentukan apa yang menjadi pilihanku
Biarlah mereka berkuasa atas tubuhku, namun bukan jiwaku
Biarlah mereka mengambil apa yang aku miliki, namun bukan apa yang bayangkan dan impikan
Biarlah aku hidup dalam dunia yang jahat ini, namun mereka tak mampu mengambil duniaku yang lain
Menangislah...
Maksudku, menangislah bersamaku teman...
Aku memang tak mampu menjanjikan hidupmu selalu bersinar tanpa ada kegelapan menyelimuti
Bukan aku yang menentukan jalannya hidup ini
Bukan pula engkau
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menangis
Karena hidup itu adalah berbagi,
berbagi kebahagiaan semangat, harapan, kepedihan, dan kelemahan
Biarlah hal-hal yang menyedihkan itu terjadi di hadapan kita
Namun percayalah,
Kekuatan itu tersedia untuk mengatasinya!!!
Percayalah seperti orang yang percaya bahwa besok pasti matahari akan terbit!
Mari kita menangis bersama-sama...
*untuk dia yang selalu tertawa, bernyanyi, berpesta, memuaskan dirinya dengan berbagai macam cara, namun tak mempunyai air mata untuk merasakan kebahagiaan hidup sesungguhnya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar